Orang bilang “menunggu adalah
pekerjaan yang paling membosankan. Menanti adalah hal yang paling
menjengkelkan”. Betul ko sonde? Menunggu atau menanti orang, menanti kapan
janji dipenuhi, menanti apa saja, menunggu siapa saja… meski kita lakukan dalam
keadaan diam… itu adalah hal yang paling menguras energy. Apalagi yang kita
tunggu / nantikan itu sesuatu yang sangat kita inginkan / hal yang sangat kita
harapkan. Yang seringkali terjadi adalah dalam menanti kita seringkali tidak
sabar, karena itu kita bertindak / melakukan hal yang kita anggap baik untuk segera
memenuhi keinginan / harapan kita. Kalau terlalu lama sampai tujuan, jalan
pintas saja.
Alkitab memberikan kepada kita
informasi tentang keluarga Abram & Sarai yang pernah menanti pemenuhan
janji Tuhan dalam kurun waktu yang sangat lama.
Sejak Allah memanggil Abram
& berjanji kepada Abram bahwa Allah akan memberkati dia, dan Allah akan
menjadikan Abram, keturunannya sebagai suatu bangsa yang besar… Abram &
Sarai menjalani hidup dalam penantian yang panjang. Sampai usia mereka sudah
sangat tua, secara fisik tak mungkin lagi Sarai hamil & melahirkan, Sarai
& Abram bertindak mendahului janji Allah. Sarai memberikan Hagar hambanya
kepada Abram, lalu menyuruh Abram tidur dengan Hagar sehingga Hagar bisa
melahirkan Anak untuk Sarai. Sarai & Abram tak sabar menunggu Tuhan Allah
memenuhi janjiNya kepada mereka, sehingga mereka ambil jalan pintas. Buat apa
saja yang penting dapat anak. Alkitab mencatat, Hagar akhirnya Mengandung dan
melahirkan anak laki – laki bagi Abram, dank arena statusnya budak / hamba maka
anak itu secara hokum adalah anak Sarai. Keinginan & harapan Abram &
Sarai untuk punya anak, punya keturunan terpenuhi. Tetapi sikap & tindakan
jalan pintas mereka karena tak sabar menanti Tuhan memenuhi janjiNya itu
berakibat buruk, bagi mereka berdua sebagai suami istri, berakibat buruk bagi
Hagar & Ismail, juga bagi Ishak anak mereka. Kejadian 16 mencatat : Ketika
Hagar tahu bahwa ia telah mengandung, ia memandang rendah Sarah, nyonyanya.
Sarah sakit hati. Posisi Abram menjadi sulit, antara membela perempuan yang
sedang mengandung anaknya atau membela istri yang dikasihinya. Hagar pun
menderita sejak hamil sampai anaknya mulai besar. Sarah menindas Hagar sehingga
Hagar melarikan diri dalam keadaan hamil. Bahkan Pembacaan kita tadi memberi informasi bahwa :
Pada saat Tuhan memenuhi janjinya : Sarah mengandung dan melahirkan Ishak di
saat Ismail sudah berumur sekitar 14 - 16 tahun pun, Hagar masih memikul derita
itu. Ada 3 hal penting dalam pembacaan ini : Mari kita lihat bersama :
1. Sarah
memperhatikan ketika Ishak anaknya sedang main dengan Ismail anak Hagar. Terjemahan kata sedang
main ini adalah mengolok – olok. Saya membayangkan sama seperti kebanyakan
kakak beradik usia remaja & anak
kecil yang main bersama. Melihat hal ini muncul kekuatiran pada diri Sarah
tentang warisan dan hak waris. Tentu Ishak anaknya akan menjadi pewaris utama,
tetapi ada juga Ismail anak Abram yang lain, yang secara fisik tentu lebih kuat
dan lebih tua dari Ishak… Bisa jadi Ismail yang akan menguasai semua warisan.
Kekuatiran ini membuat Sarah menyuruh Abraham mengusir Hagar & Ismail
anaknya itu. Ini berarti Sarah mulai menganggap Ismail & Hagar sebagai
pengganggu kenyamanan hidup keluarganya hari ini dan di masa depan. Pada saat itu Sarah tak ingat lagi bahwa
Ismail & Hagar itu ada pada posisi demikian karena sikap & tindakannya
pada waktu lalu di saat ia tak sabar menanti pemenuhan janji Tuhan.
Saya ingin kita semua menggaris
bawahi hal ini : Sikap & tindakan yang kita ambil di saat kita tak sabar
menantikan pemenuhan janji Tuhan dalam hidup kita hanya akan menimbulkan
persoalan baru yang membuat kita menderita, dan orang lain yang kita ikut
sertakan dalam hal ini pun ikut menderita. Saya catat di sini :
a. Sarah
menderita tekanan batin karena diolok dan dipandang rendah oleh Hagar.
b. Abraham
: berada di posisi sulit. Mau bela istri atau budak perempuan yang telah
melahirkan anak baginya. Mau bela Ismail atau Ishak.
c. Ishak
: Kenyamanannya sebagai anak terganggu.
d. Hagar
: Haknya sebagai perempuan yang telah melahirkan anak bagi seorang laki – laki,
yang mestinya dihargai justru diabaikan. Ditindas lahir batin dan diusir
sehingga ia berjuang sendiri menjadi orangtua tunggal bagi Ismail anaknya.
e. Ismail
: Dipisahkan dari ayahnya. Mengalami kekurangan air sehingga kehausan sampai
menangis penuh derita.
Lagi sekali saudara : Sikap & tindakan yang kita ambil di
saat kita tak sabar menantikan pemenuhan janji Tuhan dalam hidup kita hanya
akan menimbulkan persoalan baru yang membuat kita dan orang lain menderita.
Bapa ibu saudara & saya lebih
tahu apa keinginan dan harapan masing – masing kita. Apa yang kita doakan. Apa
yang kita minta dari Tuhan. Apapun itu, Tuhan Allah & Bapa kita berjanji
akan memelihara dan memberikan yang terbaik bagi anak – anaknya, yang percaya
kepadaNya, hidup taat pada kehendaknya, bekerja dengan tekun dan rajin. Entah
kapan Tuhan memenuhi keinginan dan harapan kita, doa – doa kita. Entahkah Tuhan
memberi sesuai yang kita harapkan atau yang berbeda dengan itu… yang pasti
Tuhan akan selalu memberikan yang terbaik.
Yang
diminta dari kita adalah berjuang, menanti dengan sabar dan bersikap /
bertindak sesuai keinginan / kehendak Tuhan.
Ini penting saudaraku… karena
kita hidup di zaman yang dicirikan dengan trend : orang punya banyak sekali keinginan untuk
membuat dirinya bahagia tetapi tidak mau bekerja keras dan bersabar. Mau cepat
dapat… mau cepat jadi. Kalau bisa, kerja
sedikit hasilnya banyak… bahkan lebih baik lagi kalau diam – diam tapi dapat
banyak… istilah orang Kupang “HG”. Apa itu HG???? Ya benar HARAP GAMPANG….
Semua yang instan & HG itu memang kelihatan dan rasanya enak, tapi
percayalah selalu ada pihak yang dikorbankan dan menderita. Kita dan orang di
sekitar kita. Contoh : Mie instan itu enak. Harganya lebih mahal dari sayur
sawi. Yang paling enak dari mie instan di saat lapar adalah : masak cepat,
aromanya menggiurkan, enak di lidah… tapi apakah mie instan bikin sehat???
Tidak. Orang2 yang belajar ilmu gizi
& kesehatan bilang : Makan mie instan & makanan instan lainnya terus -
menerus buat kita hemat waktu kerja dan juga hemat waktu hidup di dunia karena
segala penyakit yang ditimbulkan olehnya… (Obesitas / kegemukan seperti saya,
Kolestrol, Asam urat, gula darah dll… silahkan sebut sendiri)
Contoh lain : Main judi memakai :
Kartu, TJ, Foker, KP, Taruhan Bola, togel dll yang kita semua tau bisa untuk menggandakan
uang secara cepat itu : kelihatannya enak saja… duduk, hitung sana- sini, tak
keluar keringat, kalau beruntung menang dapat uang cepat dan banyak. Tapi
percayalah di saat kita menang : selalu ada pihak yang dirugikan. Anak – istri
– suami kita makan dari apa yang alkitab bilang : ROTI KEMALASAN. Kalaupun
jumlahnya banyak itu tidak akan jadi berkat. Orang Kupang bilang “makan berapa
banyak pun, sonde akan jadi darah daging”. Saat kita makan pun, ada orang yang
menangis. Siapa mereka? Istri – anak – suami dari orang yang kalah dari kita
dalam permainan itu. Kenapa begitu? Saya yakin tak ada keluarga yang secara
sadar sepakat waktu ba’ator uang dalam rumah, dengan sengaja sisihkan : Ini
Modal judi ee… yang ada orang main judi pakai modal uang yang seharusnya untuk
beli sayur atau uang sekolah anak dll…. Betul ko sonde?
Saudaraku, Semua yang instan
& HG itu memang kelihatan dan rasanya enak dan baik tetapi semua itu
menunjukkan bahwa kita sedang merendahkan kuasa / kemampuan yang Tuhan berikan
pada setiap kita untuk menjalani hidup dengan
berdaya upaya, dengan tekun dan sabar
sambil percaya bahwa Tuhan akan memberkati kita dengan berkat yang cukup.
Saudaraku… silahkan punya
keinginan & harapan, silahkan bergumul dengan semua itu, berusaha sedapat
mungkin, berserah kepada Tuhan, bersabarlah menanti pemenuhan janji Tuhan
dengan percaya entahkah harapan kita terkabul atau tidak Tuhan tau, dan Tuhan
pasti memberi yang terbaik untuk kita.
Belajar dari soal keluarga
Abraham: Jika sekarang kita mengalami masalah, jangan cepat salahkan orang
lain, tapi periksa kembali sejarah hidup kita, karena bisa jadi apa yang kita alami
hari ini akibat sikap & tindakan kita di masa lalu. Jangan seperti Sarah
yang mempersalahkan lalu mengusir Hagar & Ismail. Ini berarti juga, jika
kita ingin hidup baik di masa depan,
mari kita jalani hari dengan bersikap, bertindak dan mengambil keputusan yang
benar dengan percaya bahwa Tuhan akan tetap memelihara & memberikan apa
yang terbaik menurut pandanganNya bagi kita anak – anakNya. Jangan ambil jalan
pintas, pilih jalan instan & Harap gampang hari ini, supaya besok kita
& sesama hidup baik.
2. Hagar
& Ismail menderita akibat pengusiran itu. Kita bertanya Allah yang
menciptakan Ismail ada dimana? Apakah Allah tinggal diam? Tidak. Allah
mendengar tangisan Ismail. Allah mendengar & menguatkan Hagar dalam
keputus-asaannya. Allah tidak berpangku
tangan. Tuhan Allah bertinda. Membuka mata Hagar & menguatkan pengharapan
Hagar. Tuhan Allah berjanji & bertindak memelihara Ismail juga. Saudaraku…
mungkin saat ini saudara sedang menjadi korban karena tindakan sesama yang tak
sabar menanti janji Tuhan… Mungkin saudara adalah seorang perempuan yang menjadi orangtua tunggal bagi anakmu... Mungkin saudara hidup dengan menangis, berkawan
dengan derita…
Saudaraku… jangan menyerah… jangan putus asa… berteriaklah
memanggil nama Tuhan… Suara saudara & anak saudara akan sampai ke Telinga
Tuhan Allah kita. Tuhan Allah akan bertindak tepat pada waktuNya untuk menyelamatkan
kita.
Tuhan Allah telah bertindak karena peduli pada Hagar & Ismail, maka sebagai gereja baiklah kita pun bersikap peduli terhadap para perempuan yang bergumul menjadi orangtua tunggal & baiklah kita bersedia menerima anak - anak yang lahir tanpa pengakuan "ayahnya" agar mereka hidup selayaknya dan bangkit menuju masa depan.
Menangisi nasib /
keadaan memang akan membuat kita lega tapi itu tak cukup… mengapa karena saat
kita menangisi nasib / meratapi diri kita hanya focus pada diri sendiri. Tetapi
ketika kita bangun dan bertindak dengan berserah pada campur tangan Tuhan kita
akan menemukan sumber – sumber kehidupan, seperti Hagar yang di saat ia
berhenti menangis, Tuhan membuka matanya sehingga ia menemukan sumur, sumber
air bagi anaknya. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar