Tanggapan Tuhan terhadap Sikap Hidup Kita
Kebanyakan orang akan memikirkan tanggapan orang lain terhadap kata-kata dan sikapnya.
Kita ingin dianggap atau dinilai sebagai orang baik, karena itu jika berada di depan orang lain kita akan berbicara dan bersikap yang baik.
Apakah kita juga memikirkan tanggapan Tuhan terhadap setiap pikiran, perkataan dan perbuatan kita?
Pilkada sebuah Propinsi di Negeri Antah Berantah telah selesai. Paket Pemenang Pilkada telah diumumkan. Karena itu mereka mengadakan Ibadat Syukur atau apapun namanya. Banyak orang yang memberi tanggapan, positif maupun negatif. Bagaimana tanggapan Tuhan terhadap ibadat syukur Paket Pemenang Pilkada Negeri Antah Berantah itu?
Beberapa tahun lalu, seorang warga Kota Kupang pernah menulis Suatu Dialog Imajiner di Salah satu harian di Kota ini. Saya lupa detail tulisannya, siapa penulisnya, tetapi saya ingin menceritakan kembali intinya.
Ini hanya imajinasi seorang anak manusia tentang Bagaimana tanggapan Tuhan terhadap Ibadat Syukur Paket Pemenang Pemilu.
Tuhan Tolak, Iblis Tersinggung
(Suatu Dialog Imajiner : membayangkan andaikan Tuhan menanggapi hal ini sama seperti ketika seorang manusia menanggapinya)
Ibadat Syukur Paket Pemenang Pilkada Propinsi Antah Berantah berlangsung dengan sangat mengesankan semua orang yang hadir.
Pemimpin ibadat berkhotbah dengan sangat mengesankan sambil menyelipkan sedikit pujian kepada paket pemenang. Semua orang terkagum - kagum. Mereka pun bernyanyi Memuji Nama Tuhan.
Pada saat Paket Pemenang Pilkada Negeri Antah Berantah menyampaikan sambutannya pun dia bilang " Pertama - tama kami menghaturkan syukur, pujian dan sembah hanya kepada Tuhan, karena hanya oleh kasih dan perkenananNya kami bisa memenangkan Pilkada Negeri Antah Berantah ini. Tuhan telah memilih kami melalui rakyat ...dst"
Tuhan : Ckckckckckc ah ah ah (geleng - geleng kepala). Apa lu bilang? Lu bilang ini semua karna Beta? Beta pilih lu melalui rakyat? Lu kira Beta yang suruh lu masok kaluar orang pung rumah sambil bawa doi ko bagi-bagi lalu kasih ingat "Pilkada jangan lupa pilih no .... Oooo". Lu kira beta campur tangan waktu lu suap saksi dan orang - orang yang di TPS? Lu kira Beta senang waktu tiba - tiba lu omong Beta pung nama pono mulut di setiap kasampatan Lu baoomong? Lu kira Beta senang waktu lu tiba-tiba rajin iko ibadat satu hari 5 kali di rumah ibadat samua agama dan lu kira Beta senang waktu lu kasih persembahan? Lu kira beta yang kasih akal supaya lu pung Tim Sukses kerja berat kasih busuk lu pung lawan pung nama? Itu bukan Beta. Beta sonde biasa kerja begitu. Itu Iblis pung kerja jadi lu pi minta terima kasih di Iblis sa.
Iblis : Apa? Basong mau datang di beta? Basong jangan datang ju di beta, beta su tersinggung. beta su kasih tunjuk jalan, kerja satengah mati untuk basong dari pagi sampe pagi ma basong bilang Tuhan yang tolong basong. Basong bilang basong menang karna Tuhan, padahal sebenarnya beta yang kerja. Pung enak lai. basong memang sonde tau diri. Pi sana do... beta su tersinggung nih....
Bagaimana tanggapan Tuhan terhadap sikap dan perbuatan saya sehari-hari? Bagaimana tanggapan Tuhan terhadap pelayanan saya sebagai pendeta? Bagaimana tanggapan Tuhan terhadap ibadat syukur kelulusan anak kita? bagaimana tanggapan Tuhan terhadap ibadat syukur anak kita yang diterima sebagai PNS atau Polisi? Bagaimana tanggapan Tuhan terhadap syukur kita atas hasil kerja kita? Apakah Tuhan terima dengan gembira karena kita menjalani semuanya dengan benar? Ataukah ???????
Beruntunglah kita karena Tuhan tidak seperti kita.
Tuhan tidak pernah menolak kita. Tuhan bersedia menerima kita, apapun adanya kita. Apapun kesalahan dan dosa kita, Tuhan tak akan menolak kita, asalkan kita datang padaNya dengan pengakuan yang tulus dan hati yang hancur. Tetapi Tuhan tak ingin kita tetap hidup dalam dosa dan kesalahan yang sama. Tuhan ingin kita berubah.
Hidup ini adalah pertandingan iman dan semua yang ada di dalam hidup kita adalah babak dalam pertandingan iman. Rasul Paulus menasehatkan kepada Timotius agar sebagai anak Allah, Timotius mesti menjauhi cara - cara dunia. Yang harus ia lakukan adalah menjalani setiap babak dalam pertandingan iman ini dengan "Kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelemah-lembutan". Nasihat yang sama bagi kita, "Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup kekal" (2 Tim 6:6-16)
Marilah kita berpikir, berbicara dan bersikap dengan mempertimbangkan bagaimana tanggapan Tuhan terhadap semua itu.